ADIL KA' TALINO, BACURAMIN KA' SARUGA, BASENGAT KA' JUBATA...

Selasa, 13 Oktober 2009

Banyak Kabar Bereder Menyudutkan Bupati


Saya Juga Manusia
NGABANG – Sekuat-kuat manusia, pasti ada punya rasa takut, sakit dan khawatir. Ungkapan itu juga yang dirasakan Bupati Landak DR. Adrianus AS. Bupati mengakui, selama ini dirinya selalu memantau kabar yang berhebus di masyarakat, kabar itu justru lebih memojokkan dirinya. Mantan Kadis pendidikan Kabupaten landak ini mencontohkan seperti kabar, bahwa dalam penerimaan Calon Mahasiwa belajar di luar Kalimantan Barat, yang mana dibiayai Pemda Landak. Bupati dituding, telah menerima uang suapan dari calon mahasisa tersebut. “Ada kabar mengatakan saya diberi sekian juta. Saya tegaskan disini, tidak pernah minta-minta, apalagi memanfaatkan hal-hal seperti itu,” tegas bupati, ketika curhat dengan wartawan, akhir pekan lalu, usai mengkuti acara halal bihalal di aula kantor Bupati Landak.

. Alumnus S3 Univesitas Padjajaran Bandung Jawa Barat inipun mengaku, tidak munapik terhadap apa yang dinamakan uang. Akan tetapi, ayah tiga anak ini tidak mau berdiri diatas penderitaan masyarat, demi mendapatkan yang dinaman uang.
“Kabar tidak enak inipun sudah lama ia dengar, termasuk setiap peneriman CPNS, saya selalu diberitakan dapat jatah uang. Saya tahu ini menjadi komuditi politik, sehingga dikembangkan oleh oknum-oknum masyarakat yang tidak senang dengan saya,” tegasnya.
Mantan Plt. Kepala Bappeda Landak ini mengumpamakan, bila ada orang bertemu langsung dengan seseorang, karena anak atau keluarganya lulus, dan orang tersebut memberikan sejumlah uang kepada orang tersebut, dan uang itu dikatakanya untuk bupati. “Sampai saat ini, biar saya disambar geledek, dan saya berani sumpah tidak pernah meminta uang. Dan saya punya prinsip tidak akan pernah meminta uang. Kalaupun ada orang yang meminta itu jelas itu adalah oknum,” sesal bupati.
Metal seperti itu, bukanlah metal yang dimiliki Adrianus, dan tetap tidak akan pernah meminta dan menerima imbalan uang. Justru, Adrianus saat ini merasa sudah lebih cukup. “Memang ini resiko sebuah jabatan, tapi saya juga manusia punya hati, punya rasa, dan punya harga diri. Ada orang semaunya merendahkan martabat saya. Jika ada orang bertemu langsung dengan saya dan memberikan uang, kebetulan anaknya lulus, terus terang saya tidak akan meluluskannya. Karena apa, merekan mampu,” tegasnya.
Disinggung banyaknya mahasiswa belajar yang dibiayai Pemda Landak, adalah keluarga pejabat Landak? “Jika memang ada, dan mereka betul-betul bisa, mengapa tidak, karena semuanya adalah masyarakat Kabupaten Landak, dengan catatan prosedurnya benar. Sekarang, yang menjadi persoalan, apakah sekarang prosedurnya benar atau tidak,” jawabnya seraya mengatakan mau anak siapa dia, ikut test dan itu adalah prosedur yang benar. Untuk menghilangkan image ini, mulai tahun depan (tahun 2010, red), bupati akan berusaha sebaik mungkin akan merubah sistim penerimaan, apakah penerimaan dengan sistim on line via internet. Dan akan menindak tegas oknum yang selalu mengatasnamakan nama bupati. (wan)

Baca Selengkapnya..

Minggu, 09 Agustus 2009

Landak Juara I Lomba Masak Tradisional


NGABANG – Berbekal modal resep makanan tradisional dari Kalimantan Barat (Kabupaten Landak). Menghantar tim ini berhasil keluar menyabet Juara I. Dalam Lomba Masakan Tradisional Khas Daerah, di Pameran Pangan Nusa ke-4 tahun 2009, yang bertempat di Plenary Hall Jakarta Center Jakarta (JCC), Jumat (7/8). Bukan itu saja Kalimantan Barat dinobatkan sebagai Juara Umum, karena selama 2 tahun berturut-turut meraih Juara I dalam lomba Masakan Tradisional. Tahun 2008, Kalimantan Barat ketika itu diwakili Kabupaten Bengkayang.
Pameran Pangan Nusa 2009 mengangkat tema Citarasa Kreativita ini diselenggarakan mulai tanggal 6 hingga 9 Agustus 2009. Pameran juga dilakukan sebagai upaya mendorong gerakan `100 Persen Cinta Indonesia` yang diselenggarakan bersamaan dengan Pameran Ekonomi Kreatif atau Virus K.

Dikatakan ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Landak Ny. Maria Bernadeta Adrianus, kali ini tim menampilkan makanan yang punya ciri khas Kabupaten Landak. Dimana masakan tradisional khas daerah itu seperti, sup jamur sawit, lauk ikan masak dalam bambu buluh, lauk nabati pepes tahu rebung yang dimasak dalam kantong semar untuk sayur-sayuran pakis hijau, dan semuanya khas tradisional Kalbar dari Kabupaten Landak.
Harapan menjadi Juara I ini, bahkan menjadi kenyataan, pernah diungkapan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat Ny. Frederika Cornelis, saat meninjau persiapan tim lomba masakan tradisional daerah Kalbar yang berlangsung di Pendopo Gubernur, Minggu (2/8).
Dalam arahannya beliau menyatakan Kalbar sebagai peserta, karena kabupaten Bengkayang pernah meraih prestasi nasional Juara I tahun 2008, katagori Lomba Masakan Tradisional. Dan pada tahun 2005 memperoleh Juara I lomba Masak Makanan Serba Ikan dari Kabupaten Landak, yang dilaksanakan di Provinsi Bali. Dan berharap, mudah-mudahan lomba kali ini Kalbar Juara I kembali.
“Itu menjadi kenyataan dan berkat doa masyarakat Kabupaten Landak khususnya dan Kalimantan Barat umumnya, dan yang terpenting berkat Ridho Tuhan Yang Maha Esa, ” katanya berucap terima kasih, via telpon Minggu lalu di Jakarta.
Ibu tiga anak ini juga menambahkan jika tahun depan 2010, Kalimantan Barat berhasil meraih Juara I, maka Kalbar akan mendapat Piala Tetap, karena selama 3 tahun berturut-turut mendapat Juara I Lomba Masakan Tradisional.
Sementara itu, acara lomba memasak makanan tradisional ini digelar dalam rangka memeriahkan Pemeran Pangan Nusa ke-4 tahun 2009. Yang telah dibuka langsung oleh Ibu Negara RI, Ani Bambang Yudhoyono dan berlangsung dari tanggal 6-9 Agustus 2009.
Untuk hasil juara masakan tradisional, Juara I: Provinsi Kalimantan Barat (Kabupaten Landak) nila 2.795, disusul Juara II: Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) nilai 2.775, dan Juara III: Provinsi Jambi. Sedangkan Juara Harapan I: Provinsi Kalimantan Timur, Juara Harapan II: Provinsi Sulawesi Utara (Kabupaten Buton) dan Juara Harapan III: Provinsi Kalimantan Timur (Kabupaten Kutai Barat).

Baca Selengkapnya..

Bupati Minta Kejaksaan Proses Kades Andeng


Terkait Penyelewengan Dana ADD Rp.27 Juta
NGABANG - Oknum Kepala Desa Andeng Kecamatan Sengah Temula, AS, yang saat ini sudah dijadikan tersangka oleh Kejari Ngabang atas kasus penyelewengan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2008 sebesar Rp.27 juta. Bupati Landak DR. Adrianus Asia Sidot mengaku sepenuhnya diserahkan kepada pihak kejaksaan untuk diproses. “Kita memang sudah serahkan kepada kejaksaan untuk diproses dan itu memang konsekuensinya,” ungkap Adrianus dikonfirmasi wartawan usai acara penyerahan SK CPNS tahun 2008 di aula kantor bupati, belum lama ini.
Ketika ditanya, apakah oknum kepala desa tersebut akan diberi sanksi atau dicopot jabatannya sebagai pempimpin desa yang dipilih langsung oleh masyarakat? Adrianus mengaku akan melihat keputusan pengadilan dan hasil pemeriksaan seperti apa hasilnya dan tentu ada konsekuensinya. “Jadi terjantung apa kesalahan mereka,” ujarnya singkat.

Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Negeri (kejari) Ngabang telah menetapkan kasus korupsi yang dilakukan oknum Kades Andeng Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak. Dimana oknum Kades itu, telah mengunakan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2008, sebesar Rp. 27 juta.
“Kita sudah memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangganya. Mudah-udahan dalam waktu tidak begitu lama, baru kita akan memanggil oknum Kades Andeng berinisal As, dan kasus ini muali kita lakukan apa awal bulan Juli 2009,” kata Kajari Ngabang, SR. Nasution, SH, MH, kemarin, disela-sela upacara peringatan Adhiyaksa ke 49 tahun 2009 di kantor Kejaksaan negeri Ngabang.
“Di tahun 2009 penanganan dan pengungkapan kasus korupsi masih terus dilakukan, karena hal ini bagian dari kontrak saya dengan kajati dan menjadi perhatian serius dari kajagung. Untuk kedepan ini saya bersama dengan staf saya akan berupaya semaksimal mungkin melakukan pengungkapan kasus korupsi. Di tahun 2008 kasus menonjol yang ditangani Kejari Landak masalah korupsi yang dilakukan oknum Kadis Hutbun Kabupaten Landak berinisila Jk dan rekan kerjanya Ss,” tuturnya seraya mengatakan kalau Kj, sudah upaya hukum dan melakukan upaya banding.

Baca Selengkapnya..

Sabtu, 01 Agustus 2009

Pagelaran Seni Budaya Landak Di TMMI


Dihadiri Puluhan Duta Negara Tetangga
JAKARTA – Duta seni dan kebudayaan Kabupaten Landak, Minggu (26/7), kemarin menggelar kegiatan seni budaya Landak, di Ajungan Kalimantan Barat Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Dalam kesempatan kemarin, hadir Bupati Landak Dr. Adrianus AS, bersama Wakil Bupati Landak A. Sukian, SH, Koordiantor Anjungan daerah di TMII Drs. Sigit Gunarjo. Selain itu hadir juga Kadis, Kakan, perwakilan Menteri Dalam Negeri, Kedutaan Luar Negeri di Jakarta, seperti Jepang, Nigeria, Aprika Selatan, USA, Colombia, Nabibia, Tahiland, Korea, Pakistan, Rusia, India, dan Jerman.
Dalam kesempatan itu dalam sambutannya Bupati Landak Adrianus AS menyatakan Kabupaten Landak adalah salah satu kabupaten baru di Kalimantan Barat, yang dulunya masuk dalam kabupaten induk yaitu Kabupaten Pontianak. Berkat pemekaran daerah, lahirlah kabupaten baru dinamankan Kabupaten Landak.

Mantan Kadis Pendidikan Landak ini juga menyatakan ucapan terima kasih kepada Pemda Kalbar atas undanganya meminta tampil seni dan budaya Kabupaten Landak di ajungan daerah Kalbar di TMII. “Apa yang ditampilkan pada hari ini, adalah bagian kecil yang ada di Kabupaten Landak, masih banyak seni dan budaya yang belum kita tampilkan. Mudah-mudahan kedepan kita bisa memberikan yang terbaik untuk nama daerah Landak,” katanya.
Menyinggung potensi yang ada di Kabupaten Landak? Mantan Wakil Bupati Landak, ini menjelaskan Landak, ada beberapa potensi seperti pertambangan, intan, kayu, perkebunan dan pertanian. “Kita punya kebun sawit, kebun karet, dan ini adalah kehidupan masyarakat disana. Dan pada umumnya penduduk Landak usahanya bertani,” katanya.
Bupati berharap, dalam kunjungan wisata Kalbar tahun 2010, mari berbondong-bondong datang di Kabupaten Landak, melihat secara dekat melihat seni dan budaya masyarakat disana. “Budaya kita banyak sekali ada adat Dayak, Melayu, Cina, Batak dan sebagainya,” katanya.
Sementara itu Suprianus Herman, SH, kepala Kantor Perwakilan Pemda Kalimantan Barat di Jakarta, menyatakan ucapan terima kasih dalam rangka seni budaya serta pameran produk unggulan Kabupaten Landak. “Saya ingin apa yang sudah ada ditambah lagi agar orang luar akan lebih mengenalnya, nama Kabupaten Landak,” kata Suprianus Herman.
Ia juga mengatakan keberadaan anjungan daerah Kalbar di TMMI adalah satu bangunan yang didirkan tradisional rumah Adat dayak Betang, rumah adat Melayu Keraton. “Kita berharap pada tahun 2010, kami mencoba setiap kabupaten dan kota menggelar kegiatan seni dan budaya 1 bulan sekali di anjungan Daerah Kalimantan Barat,” katanya seraya mudah-mudahan program ini bisa terealisasi. Dalam tampilan pagelaran seni, budaya dan pameran kemarin, meliputi seperti seni tari khas Dayak dan Melayu, dan pameran intan, anggrek, anyaman dan ukiran tangan.

Baca Selengkapnya..

Rabu, 17 Juni 2009

Kesehatan Bukan Tanggung jawab Din-kes Semata


NGABANG - Bupati Landak DR Adrianus AS mengatakan, upaya untuk penyehatan lingkungan maupun peningkatan deajat kesehatan masyarakat yang ada di daerah Kabupaten Landak, sebenarnya bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemda yang dalam hal ini dalah Dinas Kesehatan semata melainkan sudah menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat termasuk keluarga karena keluarga ini yang paling strategis perannya.

"Kalau kita lihat di sekitar kita belum ada kesadaran masyarakat tentang lingkungan ini mulai dari hal yang kecil misalnya sampah-sampah domestik di daerah perdesaan ini di buang sembarangan tidak ada pola yang di lakukan oleh masyarakat karena di anggap sampah seperti ini tidak mempengaruhi kesehatan sehingga kondisi lingkungan rumah di perdesaan di perkampungan itu sangat buruk," ujarnya, dua hari lalu di aula Bapeped Landak, ketika membuka kegiatan Rakernasda yang bertema Dengan Rakernasda Kita Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Menuju Kabupaten Landak Sehat 2010 dua hari lalu di Ngabang.
Dikatakannya, selain dari segi teknis kesehatan dari segi pelayanan,pembinaan, pengobatan yang paling terpenting dalam hal ini adalah, merubah sikap mentalmasyarakat terhadap prilaku hidup sehat ini.
"Artinya perubahan ini memang harus bermula dari dalam keluarga dan yang di tekankan di sini adalah peran Posyandu, PKK ini sangat penting karena inilah yang secara langsung bersentuhan langsung dengan Ibu-ibu di perdesaan yang sehari-harinya lebih banyak memperhatikankondisi rumah dan lingkungan bahkan mungkin bapak-bapaknya tidak memiliki kepedulian terhadap lingkugan dan sikap mental ini yang harus di rubah," ujarnya
Menurutnya tugas untuk menjaga kebersiha, kesehatan lingkungan masyarakat bukan hanya tugas dari petugas kesehatan, dan bukan semata tugas leading Sektor melainakan sudah tanggung jawab seluruh elemen masyarakat termasuk keluarga.
Untuk itu pembangunan di bidang kesehatan bukan hanya membangun polindes, puskesmas Pembantu, menyediakan obat dan alat kesehatan yang lain termasuk tenaga kesehatan tetpi yang terpenting di sini adalah bagaimana cara merubah maished yang sudah terlanjur enjoy dengan kondisi yang ada di sekarang ini. memang hal ini bukan pekerjaan yang gampang.
"Saya selalu mengatakan kalau membangun pukesmas dan puskesmas pembantu dan perlengkapannya ini relatif. Relatif lebih gampang, dari pada merubah sikap mental masyarakat. tetapi kalau ada duit untuk memenuhi kebutuhan pada 72 puskesmas yang ada dan 47 kondisinya yang baik dan sisanya yang kurang baik ini akan dapat kita bangun baik lagi tetapi kalau kita merubah sikap mental masyarakat ini jauh lebih sulit dan tidak di beli dengan duit," imbuhnya.
Dengan kondisi seperti ini harus di rubah walau dirinya sadar kalau kondisi seperti ini tidak dapat di rubah dengan secepat mungkin, tetapi harus ada proses yang sipatnya berkesinambungan. karena prilaku hidup sehat ini juga dapat di terapkan melalui sektor pendidikan karena yang paling efektif. apalagi pada jalur pendidikan ini akan mendidik anak mulai dari kelas 1 Sekolah Dasar sampai pada jenjang yang lebih tinggi. sehingga kondisi ini secara perlahan akan dapat di serap dengan baik. (wan)





Baca Selengkapnya..

Sambut Baik Kehadiran TS


BUPATI Landak DR Adrianus AS menyambut baik kehadiran Tabloid SIMPADO (TS) di Kabupaten Landak. Setidaknya, kata bupati, semua aspirasi maupun keinginan masyarakat Kabupaten Landak bisa disampaikan.
“Tabloid ini beda dengan koran lokal harian seperti Kapuas Post, Equator, Borneo Tribune yang ada di Kabupaten Landak. Tabloid ini adalah media komunikasi dan informasi kumunitas,” kata bupati, saat peloncingan Tabloid SIMPADO, di aula Bupati Landak, Rabu (17/06) kemarin di Ngabang.

Bupati juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk bisa menghidupkan Tabloid ini bisa membantu dalam berbagi hal seperti ada pihak-pihak swasta mau menyumbang dana, menyumbangkan pikiranya yang dimasukan dalam satu tulisan opini, tentang kebudayaan, sosial, maupun ekonomi. “Para wartawan mereka ini tidak digaji,
makanya sangat diharapkan adanya kerjasama dengan pihak lain yang mau menandai usaha ini. Pemerintah sendiripun belum bisa berbuat banyak untuk membantu,” aku bupati. (wan)


Baca Selengkapnya..

Pengidap HIV/AIDS Landak 18 Orang


PENYAKIT mematikan seperti HIV/AIDS tidak boleh lagi dianggap remah masyarakat di Kabupaten Landak. Pasalnya, berdasarkan hasil laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Landak, penderita HIV/AIDS di Landak telah mencapai 18 orang.
“Penyakit ini jangan kita anggap remeh, saya melihat penderita ini terdata hanya 18 orang. Dan ini puncak sebuah gunung es, kita tidak tahu ada berapa dibawah gunung es ini. Mungkin dibawah ini 4000, 5000 atau 10.000 orang,” kata Bupati Landak DR Adrianus AS, ketika membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah, Selasa (16/06), kemarin di aula Bappeda Landak.

Bupati meminta ada kepedulian dari seluruh elemen masyarakat dengan peran masing-masing dan saling mengingatkan. Parahnya nanti, jika kondisi ini makin bertambah akan menghancurkan masyarakat kita. “Ini musuh kita yang tidak kelihatan, tapi yakinlah sangat epektif, satu generasi bisa musnah atau hancur gara-gara penyakit ini,” tegas bupati.
Dan ini memang surga yang dijanjikan oleh Lusiver, jadilah HIV/AIDS. Untuk mengatasinya diperlukan sumber daya manusia yang tidak sedikit, dan memerlukan dana yang tinggi. (wan)


Baca Selengkapnya..